netherlander.org – Ketorolac adalah obat yang termasuk dalam golongan antiinflamasi nonsteroid (NSAID), yang sering digunakan untuk mengatasi nyeri sedang hingga berat, terutama setelah prosedur bedah atau kondisi yang memerlukan penanganan nyeri cepat. Namun, sebelum menggunakan Ketorolac, penting untuk mengetahui dosis yang tepat, manfaat, serta potensi efek samping yang mungkin terjadi. Artikel ini akan memberikan panduan lengkap mengenai berapa mg dalam satu ampul Ketorolac, serta bagaimana cara penggunaannya yang aman.
Apa Itu Ketorolac?

Ketorolac adalah obat pereda nyeri yang sering diresepkan untuk nyeri akut jangka pendek, seperti setelah operasi. Obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin, yaitu senyawa kimia dalam tubuh yang menyebabkan peradangan dan nyeri. Meskipun efektif, Ketorolac tidak boleh digunakan dalam jangka panjang karena risiko efek samping serius, seperti perdarahan gastrointestinal dan gangguan ginjal.
Berapa mg Kandungan Ketorolac dalam 1 Ampul?
Ketorolac biasanya tersedia dalam bentuk injeksi yang diberikan secara intramuskular (IM) atau intravena (IV). Kandungan standar Ketorolac dalam satu ampul bervariasi tergantung dari dosis yang diberikan. Pada umumnya, satu ampul Ketorolac mengandung:
- 30 mg/mL atau
- 60 mg/mL.
Kandungan ini akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan pasien. Penggunaan dosis yang tepat sangat penting untuk memaksimalkan manfaat obat sekaligus meminimalkan risiko efek samping.
Indikasi dan Penggunaan Ketorolac
Ketorolac umumnya digunakan untuk meredakan nyeri jangka pendek, terutama dalam situasi di mana pasien membutuhkan pereda nyeri cepat dan kuat. Beberapa kondisi yang sering menggunakan Ketorolac sebagai pengobatan meliputi:
- pasca-operasi: Ketorolac sering diresepkan setelah operasi untuk mengurangi rasa sakit selama fase pemulihan.
- akut: Penggunaan untuk kondisi nyeri mendadak yang membutuhkan penanganan segera, seperti cedera.
- sedang hingga berat: Ketorolac digunakan sebagai alternatif untuk opioid dalam mengatasi nyeri sedang hingga berat.
Cara Penggunaan dan Administrasi Ketorolac
Ketorolac biasanya diberikan dalam bentuk injeksi, baik secara intramuskular (IM) maupun intravena (IV), tergantung dari kebutuhan pasien dan rekomendasi dokter. Durasi penggunaan Ketorolac harus dibatasi maksimal 5 hari, terutama karena risiko efek samping yang meningkat jika digunakan dalam jangka waktu lebih lama.
Langkah-langkah penggunaan Ketorolac:
- Dosis intramuskular (IM): Ketorolac disuntikkan langsung ke otot besar, biasanya pada bagian paha atau bokong.
- Dosis intravena (IV): Ketorolac diberikan melalui infus, biasanya di rumah sakit atau klinik.
Untuk pasien dewasa dengan berat badan normal, dosis yang dianjurkan biasanya 30 mg setiap 6 jam untuk penggunaan intramuskular. Jika diberikan secara intravena, dosis awal mungkin lebih rendah, tergantung dari respons pasien terhadap obat.
Dosis yang Dianjurkan dan Peringatan
Dosis standar Ketorolac yang diberikan pada orang dewasa bervariasi tergantung dari kondisi pasien, usia, berat badan, dan riwayat medisnya. Pada umumnya:
- Dosis 30 mg diberikan secara intramuskular untuk pasien dewasa setiap 6 jam.
- Untuk pasien lanjut usia atau pasien dengan gangguan ginjal, dosis mungkin akan diturunkan menjadi 15 mg untuk mengurangi risiko efek samping.
Peringatan penting terkait penggunaan Ketorolac:
- Penggunaan jangka panjang tidak dianjurkan: Ketorolac hanya digunakan untuk nyeri jangka pendek (maksimal 5 hari), karena risiko perdarahan lambung atau kerusakan ginjal meningkat secara signifikan setelah penggunaan lebih dari 5 hari.
- Tidak untuk ibu hamil: Penggunaan Ketorolac selama kehamilan, terutama pada trimester ketiga, tidak dianjurkan karena dapat memengaruhi perkembangan janin.
- Konsultasikan dengan dokter sebelum digunakan: Penting untuk selalu berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakan Ketorolac, terutama jika Anda memiliki riwayat ulkus lambung, penyakit ginjal, atau gangguan perdarahan.
Efek Samping dan Kontraindikasi Ketorolac
Seperti halnya obat lain, Ketorolac juga memiliki efek samping yang perlu diwaspadai. Efek samping umum yang sering terjadi meliputi:
- Mual
- Pusing
- Sakit kepala
Efek samping yang lebih serius, meskipun jarang terjadi, termasuk:
- Perdarahan gastrointestinal: Terutama pada pasien yang menggunakan dosis tinggi atau dalam waktu yang lama.
- Gangguan fungsi ginjal: Risiko kerusakan ginjal meningkat jika Ketorolac digunakan lebih dari dosis yang dianjurkan.
- Reaksi alergi: Gejala seperti ruam, gatal, atau pembengkakan mungkin muncul pada beberapa individu.
Kontraindikasi untuk penggunaan Ketorolac termasuk pasien yang memiliki:
- Riwayat ulkus atau perdarahan lambung.
- Gangguan ginjal berat.
- Alergi terhadap NSAID lainnya, seperti aspirin atau ibuprofen.
Pertanyaan Umum tentang Ketorolac
Apakah Ketorolac aman digunakan jangka panjang?
Tidak, Ketorolac hanya untuk penggunaan jangka pendek (maksimal 5 hari) karena risiko efek samping serius meningkat dengan penggunaan jangka panjang.
Apa yang harus dilakukan jika melewatkan dosis?
Jika Anda melewatkan dosis Ketorolac, segera beritahu dokter atau perawat Anda. Jangan menggandakan dosis berikutnya tanpa arahan dari tenaga kesehatan.
Bisakah Ketorolac digunakan bersama obat lain?
Ketorolac dapat berinteraksi dengan beberapa obat lain, seperti antikoagulan (obat pengencer darah) atau obat antiinflamasi lainnya. Pastikan Anda memberi tahu dokter tentang semua obat yang sedang Anda konsumsi sebelum menggunakan Ketorolac.
Kesimpulan
Ketorolac adalah pilihan yang efektif untuk mengatasi nyeri sedang hingga berat, terutama dalam situasi pasca-operasi atau kondisi nyeri akut lainnya. Namun, penggunaan obat ini harus diawasi dengan ketat, baik dari segi dosis maupun durasi, karena risiko efek samping yang serius. Pastikan selalu berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum menggunakan Ketorolac, dan ikuti instruksi mereka untuk penggunaan yang aman.